Rabu, 16 Januari 2013

TERJADINYA LAPORAN KEUANGAN

        Pada dasarnya, laporan keuangan adalah laporan tertulis yang didalamnya memuat informasi keuangan yang disusun dengan cara dan bentuk yang sudah tertentu sesuai dengan pedoman dan tata cara pencatatan umum berlaku yang disebut prinsip akuntansi
        Tujuan tersebut adalah agar laporan keuangan mudah dipahami dan tidak ditafsirkan atau diartikan lain daripada yang sebenarnya dimaksudkan. Artinya maksud yang terkandung dalam lapran keuangan diartikan sama baik oleh penyusun laporan maupun oleh yang menerima laporan tersebut.
Laporan keuangan juga merupakan alat untuk mengetahui posisi kemajuan perusahaan yang dipandang dari sudut keuangan. Posisi perusahaan akan memberikan gambaran tentang bagaimanakah susunan kekayaan tersebut berasal. Kemajuan perusahaan memberikan gambaran tentang apakah perusahaan memporelah laba dalam melaksanakan kegiatan, dan apakah perusahaan menjadi semakin berkembang atau menurun sehingga bahwa manajemen telah menglola perusahaan tersebut dengan lancar. Walaupun dari sudut keuangan, laporan keuangan sebenarnya menggambarkan secara umum tentang apa yang terjadi dalam perusahaan.
        Bilaman perusahaan menjadi semakin besar biasanya pemilik tidak lagi mampu mengurus sendiri perusahaan tersebut, Pemilik akan melimpahkan sebagian atau seluru pengelolaan perusahaan tersebut kepada sekelompok ahli dengang keahliannya masing-masing yang bersema-sama disebut manajemen. Jika perusahaan di serahkan seluruhnya kepada manajemen maka pada waktu tertentu manajemen tersebut tentunya harus melaporkan hasil pengelolaannya kepada pemilik dengan kata lain manajemen harus membuat pertanggung jawaban atas pengurusan perusahaan tersebut. Bentuk pertanggung jawaban adalah pertanggung jawaban dari segi keuangan yang dituangkan dalam laporan keuangan. Dengan laporan keuangan tersebut pemilik dapat menilai apakah manajemen mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan perusehaan semakin maju dan berkembang.

Konsep-konsep yang mendasari penyusunan laporan keuangan tersebut adalah 
-Konsep kesatuan usaha
Yaitu konsep yang menyatakan bahwa dari segi akuntansi unit usaha atau perusahaan harus dianggap sebagai orang atau badan atau organisasi yang berdiri sendiri, bertindak atas nama nya sendiri, dan terpisah dari pemilik. Dengan demikian pemilik dianggaap sebagai pihak luar perusahaan sehingga hubungan perusahaan dan pemilik dapat dianggap sebagai utang-piutang
-Konsep nilai historis
Suatu konsep yang menyatakan bahwa akuntansi hanya mencatat transaksi dengan nilai rupiah pada saat terjadinya tanpa memperhatikan perubahan daya beli uang. Dengan demikian akuntansi menganggap bahwa daya beli uang adalah tetap (konstan)
-Konsep waktu sebagai dasar pengukur kemajuan perusahaan
Konsep yang menyatakan bahwa akuntansi menggunakan periodewaktu sebagai dasar dalam mengukur dan menilai kemajuan perusahaan. Dengan konsep ini akuntansi pada umumnya menggunakan dasar waktu (accrual basis) untuk mencatat pendapatan dan biaya. Artinya pendapatan yang diakui (dicatat) bukan hanya yang sudah diterima uangnya tetapi juga pendapatan yang belum diterima tetapi sudah menimbulkan hak menagih (piutang) . Sebaliknya biaya akan dicatata tidak hanya biaya yang sudah dibayar tetapi juga untuk biaya yang belum dibayar perusahaan tetapi sudah menimbulkan kewajiban untuk membayar sehingga terjadi utang biaya.